Pernahkah kamu melihat bintik-bintik kecil berwarna putih di sekitar wajah seseorang? Jika kamu sering melihatnya, bintik kecil itu disebut juga dengan milia—salah satu masalah kulit yang bisa terjadi pada siapa saja, termasuk bayi baru lahir. Seperti apa milia ini dan bagaimana mengatasinya? Yuk, kita kenalan lebih dalam.
Apa itu Milia?
Milia merupakan benjolan kecil berwarna putih yang terbentuk karena sel kulit mati atau keratin yang terjebak dibawah permukaan kulit. Benjolan kecil ini, umumnya memiliki ukuran sangat kecil dengan diameter 1-2mm dan muncul di area sekitar bawah mata, pipi, dagu serta hidung. Milia sering kali disalahartikan sebagai komedo putih, namun sebenarnya milia merupakan jenis kista epidermoid yaitu sebuah bintik atau benjolan kecil yang jinak dan tidak berbahaya.
Milia bisa terjadi pada semua orang dari berbagai usia, termasuk pada bayi yang baru lahir. Biasanya milia tumbuh secara berkelompok, dan bila hanya terdapat satu bintik/benjolan kecil, maka disebut dengan milium. Keberadaan milia memang tidak membahayakan, karena dapat hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu atau bulan. Hanya saja, jumlahnya yang terkadang tidak sedikit pada diri seseorang, dapat membuatnya merasa kurang percaya diri dengan adanya masalah kulit ini.
Jenis – jenis Milia :
Jenis milia dibagi berdasarkan usia atau penyebab yang mendasarinya. Jenisnya terbagi dalam milia primer dan milia sekunder. Berikut jenis milia secara umum yang dapat kamu ketahui yakni :
- Primary Milia/milia primer, yaitu milia yang muncul pada anak-anak dan orang dewasa yang disebabkan oleh keratin yang terperangkap di bawah kulit. Biasanya, milia jenis ini muncul di area dekat kelopak mata, dahi atau area genital dan akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu atau bulan.
- Secondary Milia/milia sekunder, yaitu milia yang muncul sebagai respons kulit terhadap kondisi tertentu seperti orang yang mengalami cedera, luka bakar yang melepuh atau akibat krim tertentu seperti halnya krim topikal steroid.
- Neonatal milia, yaitu milia yang terjadi pada bayi baru lahir, dan biasanya muncul di area kulit kepala, hidung atau wajah bayi. Jenis milia ini akan hilang sendirinya dalam beberapa minggu.
- Milia en plaque, ialah jenis milia yang lebih serius dan sering dikaitkan dengan masalah kesehatan lebih dalam, seperti penyakit kulit genetik atau gangguan sistem kekebalan tubuh (autoimun). Tipe milia ini umumnya memiliki ukuran diameter yang cukup besar dan terjadi pada wanita berusia paruh baya.
- Multiple eruptive milia, ialah tipe milia yang jarang terjadi dan umumnya muncul secara berkelompok disertai rasa gatal.
Penyebab Milia
Milium atau milia terbentuk karena sel kulit mati atau keratin yang terperangkap dibawah permukaan kulit. Penyebab milia yang terjadi pada bayi, tentu berbeda dengan penyebab milia yang muncul pada kulit orang dewasa.
Meskipun penyebab milia pada bayi masih belum diketahui, banyak orang yang mengira bahwa milia adalah jerawat bayi yang terjadi karena hormon dari sang ibu. Namun sebenarnya, milia tidak sama dengan jerawat bayi.
Berbeda dengan milia yang terjadi pada anak yang lebih besar atau dewasa, biasanya munculnya milia sering dihubungkan dengan kerusakan yang terjadi pada kulit, dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti :
- Kulit melepuh, luka bakar atau gangguan kesehatan kulit
- Paparan sinar matahari yang terlalu lama atau
- Prosedur medis seperti laser atau dermabrasi
Cara mengatasi dan mencegah munculnya milia
Seperti disebutkan sebelumnya, milia bisa hilang dengan sendirinya. Meskipun tidak berbahaya, kamu tidak disarankan untuk melakukan tindakan mandiri seperti menghilangkan milia dengan cara dipencet atau mencongkelnya. Hal ini dapat merusak kulit serta menimbulkan iritasi hingga infeksi yang berujung komplikasi serius. Jika kamu merasa terganggu dengan munculnya milia, kamu dapat mengatasinya dengan menggunakan beberapa produk perawatan kulit yang mengandung eksfoliasi wajah, seperti retinol. Selain itu, kamu juga dapat berkonsultasi dengan dokter kulit agar mendapatkan penanganan yang tepat dan sesuai.
Nah, bagi kamu yang ingin mencegah munculnya milia, berikut ini adalah beberapa tips yang bisa diikuti.
- Menjaga kebersihan dan kesehatan kulit, terutama di area yang rentan terkena milia
- Menggunakan sunscreen min dengan SPF 30
- Menggunakan produk perawatan kulit sesuai dengan jenis dan kebutuhan kulitmu
- Konsumsi makanan bergizi, terutama yang mengandung vitamin B dan E
- Lakukan eksfoliasi kulit antara 2—3 kali dalam seminggu
Itulah beberapa informasi tentang milia yang perlu kamu ketahui. Semoga informasi ini bisa bermanfaat, Bersfams.
Recent Comments